Cerita Motivasi & Cerita Inspiratif
image source : https://www.rexdixon.com/topic/dark-wooden-fence-png
Dahulu kala ada seorang anak laki-laki yang pemarah ,
pada suatu hari ayahnya memberinya sekantung paku dan sebuah palu dan
mengatakan kepadanya bahwa setiap kali dia tak dapat mengontrol amarahnya,
dia harus menancapkan sebuah paku ke tembok di belakang rumahnya.
Pada minggu pertama Sang anak telah menancapkan 37 buah paku di tembok.
Selama beberapa minggu berikutnya jumlah paku yang ditancapkan pada tembok tersebut
pada setiap minggu nya perlahan berkurang. Dia sadar bahwa ternyata lebih mudah
menahan amarahnya daripada memaku tembok setiap kali dia tak dapat menahan amarahnya.
Akhirnya suatu hari tiba ketika anak itu sudah bisa mengendalikan amarahnya sepenuhnya.
Lalu dia berkata kepada Ayahnya tentang itu dan Sang Ayah menyarankan pada anaknya
untuk melepaskan satu paku setiap kali dia dapat mengendalikan amarahnya .
Hari-hari pun berlalu dan akhirnya Sang Anak bisa memberitahukan ayahnya bahwa semua
paku telah hilang.
Kemudian ,
Sang Ayah memegang tangan anaknya dan membawanya ke tembok belakang rumahnya dan berkata
"Kau telah melakukannya dengan baik nak, tapi lihat lubang-lubang ditembok itu. Tembok itu
tidak akan pernah sama seperti sebelumnya. Ketika Engkau mengatakan sesuatu dalam amarah,
maka itu akan meninggalkan bekas luka sama seperti lubang-lubang pada tembok ini".
Ketika kamu menusuk seseorang dengan pisau dan mencabutnya lagi. Tidak masalah berapa kali pun kamu meminta maaf , luka itu akan tetap ada.
Pastikan kamu mengendalikan amarahmu sebelum mengatakan sesuatu yang akan kamu sesali nanti.
terima kasih. sungguh sangat memberkati. GBU
BalasHapusYour Welcome . :)
Hapus