Rabu, 18 Juli 2018

Anugerah Terindah

by HKBP Betania Rancaekek  |  in Quotes at  19.12

Cerita Motivasi & Cerita Inspiratif
image source: http://getdrawings.com/mother-son-silhouette

      "Tolong biarkan saya melihat bayi saya ..", tanya bahagia seorang wanita yang baru saja menjadi seorang ibu.

      Ketika bayi itu berada di pelukannya dan dia membuka lipatan kain untuk melihat wajah mungil bayi tersebut, di tersentak. Sang dokter memalingkan wajahnya ke jendela seketika dan berkata, "Bayi itu lahir tanpa telinga".

       Seiring berjalannya waktu, ternyata pendengaran bayi tersebut sangat sempurna ,
hanya saja penampilannya saja yang terlihat cacat.

     Ketika Si anak dari ibu itu pulang dari sekolah, Di bergegas berlari dan memeluk ibunya, dia menghela nafas, sadar bahwa dia lahir kurang sempurna. Lalu dia mengatakan kejadian yang baru saja menimpanya di sekolah, "Seorang anak laki-laki yang besar memanggilku monster", katanya.

     Dia tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan menjadi murid favorit di sekolahnya. Walaupun dengan cacat ditelinganya, dia dikaruniakan talenta sastra dan musik.

"Bergaul lah dengan murid lain nya ..", Ibunya menyemangati anaknya . 

     Merasakan kebaikan sang istri , Sang ayah dari anak itu memutuskan menemui seorang dokter. "Tak adakah yang bisa dilakukan , dok??", tanya sang ayah.  "Saya rasa saya bisa mencangkokkan telinga pada anak anda jika ada pendonornya", Jawab sang dokter.

    Setelah itu pencarian pun dimulai, untuk mencari seseorang yang rela mendonorkan telinganya pada anak tersebut.

Dua tahun pun berlalu..........

   "Kau akan pergi ke rumah sakit nak!. Ayah dan ibu sudah punya seseorang yang bersedia mendonorkan  telinganya untuk mu. Tapi itu rahasia ", kata Sang Ayah. Operasi pun dilakukan dan berjalan dengan sangat sukses. 

     Si anak tumbuh menjadi seorang pria tampan dan mengembangkan bakatnya yang membuatnya menjadi  pria jenius yang sukses pada orang seumurannya.

Kemudian dia menikah , namun dengan rasa penasaran yang tinggi. Lalu dia menghampiri ayahnya, 

"Aku harus tahu ..", Si anak mendesak ayahnya.

"Siapa yang telah begitu berbaik hati yang telah mendonorkan telinganya padaku .."

"Aku ingin membalas budi atas kebaikan orang tersebut", tambah sang anak.

"Aku tak yakin kamu mampu. lagipula perjanjian kami adalah kamu tak boleh tahu , tidak sekarang." jawab sang ayah.

Tahun demi tahun pun berlalu dan rahasia itu pun masih belum terungkap.

Lalu hari itupun datang ...

Salah satu hari paling kelam yang harus di alami sang anak. 

Dia berdiri dengan ayahnya disamping peti mati ibunya.

Perlahan-lahan dengan lembut sang ayah mengulurkan tangan dan mengangkat rambut tebal yang berwarna coklat kemerahan istrinya yang berada dipeti mati itu, untuk mengungkapkan bahwa istrinya tak lagi mempunya daun telinga. "Ibu mu berkata , dia sangat senang dia tidak memotong rambutnya.", kata sang ayah.
Sang ayah berbisik ," dan selama ini tak ada yang menyadarinya bahwa ibu mu tak memiliki telinga dan mengurangi kecantikannya bukan ??"



Admin

  PLY




0 comments:

© 2018 HKBP Betania Rancaekek.
Blogger templates